Halo teman-teman, kembali lagi di podcast Renra Sedoya. Podcast yang membahas tentang Google Ads. Di podcast kali ini saya akan merespon pertanyaan dari Riziki Jaya. Jadi, pertanyaannya, “apakah iklan kami bisa dibuatkan agar pengunjungnya diperbanyak? Karena tidak ada orang yang telepon di handphone kami.

Jadi, kalau kita simpulkan masalah dari Rizki Jaya ini adalah conversion. Karena tidak ada yang menghubungi. Nah, bicara soal conversion tentu saja faktornya sangat banyak. Bukan hanya dari sisi iklan saja tapi juga bisa dari sisi website, penawaran, produk, harga, dan seterusnya.

Tapi, di sini saya coba jelaskan beberapa poin yang mungkin Rizki Jaya atau teman-teman lain mudah untuk mengimplementasikan beberapa poin ini. Jadi, tidak terlalu panjang ke hal-hal yang di luar dari Google Ads.

Apa Saja yang Bisa Dioptimasi pada Campaign?

Tracking Conversion

Yang pertama adalah kita harus melakukan tracking conversion. Ini adalah hal yang wajib untuk campaign yang memang goal-nya di conversion. Selain kita bisa mengukur hasilnya, kita jadi tahu mana campaign yang efektif dan mana yang tidak, atau keyword-nya mana yang efektif dan mana yang tidak. Sehingga kita juga bisa mudah untuk mengoptimasinya.

Selain itu, sebenarnya dari sisi sistem juga akan mengacu pada data-data yang didapatkan dari conversion action-nya. Jadi, ini bukan hanya membantu kita dalam mengoptimasi campaign, tapi sistem juga akan terbantu dalam proses optimasinya.

Kalau belum tahu cara tracking-nya, mungkin bisa coba lihat lagi di channel YouTube saya atau di blog saya renrasedoya.com. Cari saja di situ ada search box-nya cari “tracking conversion“. Harusnya ada artikel tutorial yang membahas tentang cara tracking conversion di Google Ads.

Bidding

Kemudian, poin yang kedua adalah masalah bidding. Kita harus menggunakan Smart Bidding. Smart Bidding itu apa? Smart Bidding adalah bidding yang fokusnya pada conversion. Misalnya optimized conversion, target CPA, atau enhance CPC . Kalau yang website e-commerce itu target ROAS.

Yang seperti itu adalah Smart Bidding namanya. Jadi, bidding-nya itu bisa memahami sinyal-sinyal yang didapat dari user dan akan dioptimasikan bidding-nya agar bisa menghasilkan konversi.

Jadi, kalau misalnya fokusnya conversion ya saya ga akan pakai lagi maximize click karena fokusnya tuh diklik atau manual CPC. Pure manual CPC tanpa enhance. Itu sudah tidak saya pakai lagi.

Keyword

Kemudian, yang ketiga adalah keyword. Jadi, kalau misalnya baru bikin campaign, budget minim, keyword-nya jangan terlalu broad. Karena akan melebar kemana-mana. Akan lebih lama lagi pasti prosesnya untuk bisa mendapatkan penargetan yang spesifik.

Jadi, saran saya jika kondisinya baru, budget minim, keyword-nya yang spesfiik saja. Cari yang memang basic-nya kuat. Jadi, kalau sebagai contoh misalnya saya beriklan “jasa interior“. Pastikan memang mencari orang-orang yang mengetikkan keyword-nya “jasa interior rumah“. Jadi, 3 kata tapi depannya juga ada pakai kata “jasa” atau “biaya“. Yang memang kalau kita analisa ya ini orang ini memang sedang mencari kata kunci tersebut.

Kemudian, kita juga bisa pakai phrase ya jangan broad. Tapi, jangan terlalu long-tail juga. Jangan terlalu panjang karena itu bisa menyebabkan statusnya loses volume sehingga pada akhirnya malah tidak bisa tayang juga iklannya.

Target Lokasi

Selanjutnya, setelah keyword. Kita juga harus memeriksa target lokasi. Kadang kesalahan fatal kita adalah tidak membuat target lokasi yang spesifik. Kita anggap kita bisa menjual ke semua Indonesia. Tapi, kalau budget-nya masih kecil seharusnya kita sudah punya gambaran, mana saja lokasi-lokasi yang sangat berpotensi untuk mendatangkan customer untuk kita.

Jadi, kalau kita misalnya baru mulai, ya mungkin bisa Jakarta atau Jabodetabek. Menurut saya, itu lokasi yang paling berpotensi untuk kebayakan bisnis sih. Kalau dilebarkan lagi ya bisa Jawa dan Bali. Lebih lebar lagi bisa ke luar pulau Jawa dan Bali atau seluruh Indonesia.

Kemudian, bicara soal target kokasi juga ada beberapa pilihan ya kalau teman-teman perhatikan di bawahnya. Ada yang namanya Target location option. Di situ kita bisa pilih yang kedua atau Presence. Karena default-nya itu yang pertama. Presence itu people in or regularly in your targeted locations. Jadi, ini adalah orang-orang yang memang berada atau tinggal di sana atau orang-orang yang sering di sana. Itu akan lebih cocok sih harusnya.

Kalau kita pilih yang pertama, yang rekomendasi, itu termasuk orang-orang yang show interest. Jadi, orang-orang yang tinggalnya di luar dari kota yang kita targetkan itu bisa kena juga iklannya.

Search Term

Nah, kemudian selanjutnya soal search term. Ini tentu saja penting ya, karena search term ini apa yang orang ketikkan di Google dan keyword apa yang kita bayar ke Google.

Jadi, search term ini harus dicek, bahkan harusnya setiap hari. Sebenarnya simpelnya search term ini cara optimasinya kalau kita lihat ada kata yang tidak sesuai atau tidak relevan, negatifkan. Masukkan dalam negative keyword list.

Kalau misalnya kita lihat ada search term yang belum diedit, belum menjadi target keyword dan terjadi konversi, lalu cpa-nya bagus, itu masukkan sebagai target keyword. Bisa dalam format phrase ataupun exact. Karena sudah jelas menghasilkan konversi. Apalagi konversinya lebih dari 2 atau 3.

Itu sudah pasti punya potensi yang bagus. Jadi, harus dimasukkan. Dan kita juga harus bisa melihat duplicate search term. Duplicate search term itu search term yang sama tapi berasal dari keyword yang berbeda. Atau ad group yang berbeda. Nah, itu harus dibuat negative keyword level ad group agar search term-nya juga tetap fokus bersumber dari ad group yang sama dan tidak duplikat.

Itu sih beberapa poin agar teman-teman bisa fokus di poin-poin tersebut. Dan mudah-mudahan 5 poin yang saya jelaskan di atas bisa membantu mas Rizki dalam hal mengoptimasi campaign-nya agar lebih banyak lagi yang relevan.

Oke, terima kasih untuk yang sudah mendengarkan podcast ini. Jangan lupa mampir di channel YouTube saya, bisa cari aja di YouTube Renra Sedoya. Dan juga mampir di blog saya renrasedoya.com untuk mendapatkan materi-materi dan informasi terbaru seputar Google Ads.

Thank you, sampai jumpa di podcast selanjutnya.

Baca juga...