Halo, teman-teman kembali lagi dengan saya Renra Sedoya. Di podcast kali ini, saya akan merespon pertanyaan dari Anita tentang status bid strategy limited.

Nah, status bid strategy limited ini, kadang-kadang kita lihat ya di kolom status dari campaign kita. Yang maknanya adalah bidding strategy yang kita pakai saat ini, cara kerjanya dibatasi oleh beberapa hal. Jadi, bidding strategy dari campaign kita tidak bisa bekerja dengan optimal atau dibatasi.

Penyebab Bidding Strategy Tidak Bekerja Optimal

Penyebabnya apa nih yang membuat bidding strategy kita tidak bekerja dengan optimal?

Ada tiga hal yang umumnya mempengaruhi dari masalah bid strategy ini, yang pertama adalah inventori atau targeting dari campaign kita, kemudian juga bid limit atau max bid, dan budget.

Jadi, ada tiga hal yang umumnya mempengaruhi status ini.

Inventori

Kalau kita lihat inventori, ini terkait dengan search volume. Khususnya kalau kita bicara konteksnya search ads. Jadi, search volume itu besarnya volume pencarian dari kata kunci yang kita gunakan di dalam campaign tersebut.

Kalau misalnya banyak keyword yang kita gunakan memiliki search volume yang rendah, biasanya ditandai dengan status low search volume pada kolom status di level keyword. Kalau terlalu banyak yang seperti itu, tentu akan bisa mempengaruhi.

Solusi Status Campaign Bid Strategy Limited dan Keyword Low Search Volume

Nah, solusinya bagaimana ya kalau misalnya memang kita mendapatkan status campaign bid strategy limited, kemudian saat kita cek di level keyword, kita juga melihat banyak keyword yang statusnya low seach volume?

1. Tambah Keyword Baru

Jadi, beberapa solusinya, kita bisa tambahkan keyword baru, kita coba riset lagi, cari lagi keyword-keyword yang relevan. Mungkin masih ada keyword-keyword yang belum kita tambahkan, nah itu bisa kita tambahkan.

2. Merubah Match Type

Kemudian, kita juga bisa mencoba untuk merubah match type-nya dari keyword yang statusnya low search volume. Misalnya kita lihat ada keyword yang statusnya low search volume dengan match type-nya phrase. Nah, kita bisa rubah match type-nya menjadi broad. Biasanya dengan merubah match type-nya menjadi broad, itu bisa membuat status low search volume-nya hilang, menjadi eligible.

3. Membuat Keyword Short-Tail

Atau alternatifnya kita juga bisa membuat keyword tersebut menjadi lebih short-tail atau lebih pendek. Mungkin yang kita masukkan itu terlalu panjang, terlalu long-tail. Jadi, bisa coba cara itu.

4. Menggunakan Dynamic Search Ads

Mungkin satu hal lagi yang bisa dipertimbangkan kalau memang masih juga sempit untuk volume pencariannya, kita bisa coba dengan jenis ad group atau jenis campaign yang namanya Dynamic Search Ads.

Dynamic Search Ads ini, dia mengandalkan sistem Google untuk bisa men-generate keyword berdasarkan halaman-halaman website kita. Jadi, nanti kita akan bisa input halaman apa saja di dalam campaign-nya atau lewat feeds yang kita buat di business data, itu juga bisa seperti itu.

Jadi, dia lebih meluas kalau kita menggunakan Dynamic Search Ads. Tapi, ini sebenarnya ada plus minus-nya.

Kalau misalnya halaman website kita juga mungkin tidak cukup clear mendefinisikan keyword-keyword yang kita ingin targetkan, nah itu juga bisa terlalu melebar hasilnya. Sehingga kita harus lebih bijak dalam memilih untuk jenis ad group Dynamic Search Ads ini.

Jadi, Dynamic Search Ads ini nanti ad group-nya itu bukan standart tapi dynamic. Itu dia beberapa hal yang bisa teman-teman lakukan terkait dengan inventori atau search volume.

Bid Limit

Sekarang kita pindah ke faktor kedua. Faktor kedua ini terkait dengan Bid Limit. Bid Limit itu maksudnya bid yang dibatasi. Kalau kita misalnya menggunakan bidding strategy mungkin manual CPA atau enhance CPC, kita bisa menentukan sendiri bidding-nya berapa di level ad group atau pun level keyword. Atau pakai target CPA, kita juga bisa menentukan di masing-masing ad group-nya.

Kalau misalnya bid yang kita tentukan itu terlalu kecil, itu yang terkait dengan bid limit. Jadi, bid-nya ini terlalu kecil, terbatas. Jadi, ketika bid strategy itu ingin menentukan bid-nya yang sesuai, misalnya dia ingin menentukan bid-nya ini harusnya 5000, tapi karena ada bid limit tadi, yang dibatasi hanya 3000, sehingga dia tidak bisa bekerja dengan optimal. Itu maksudnya.

Jadi, kalau misalnya masalahnya ada di bid limit, mungkin kita bisa coba menaikkan bid-nya. Bid ini juga akan mempengaruhi posisi atau ranking. Kalau terlalu kecil dari sisi campaign pun biasanya akan under spending. Bisa jadi seperti itu,

Budget

Kemudian, yang ketiga, yang terakhir, ini terkait dengan budget. Jadi, kalau kita perhatikan bid itu kan berupa nilai, nominal atau angka yang kita tentukan. Nah, yang namanya nilai itu terkait juga dengan budget.

Kalau misalnya campaign kita sudah limited by budget atau kecil budget-nya, ini berarti tentu saja akan mempengaruhi sistem untuk menentukan bid-nya juga.

Jadi, dari sisi budget juga harus diperhatikan. Jangan sampai kita membuat campaign yang budget-nya itu terlalu kecil.

Itulah tiga hal itu yang bisa mempengaruhi status bid strategy limited. Mudah-mudahan ini bisa dipahami.

Jangan lupa mampir juga di website renrasedoya.com dan di channel YouTube Renra Sedoya. Di sana banyak materi-materi tentang Google Ads lainnya.

Sampai jumpa di podcast selanjutnya.

Baca juga...