Transcript Video:

Oke teman-teman, kembali lagi di channel YouTube Renra Sedoya. Kali ini saya akan membahas satu topik yang kadang diperdebatkan oleh para advertiser. Jadi, sebagian dari mereka mengatakan bahwa untuk Display Remarketing itu seharusnya cukup hanya dengan menggunakan target CPM. Dan sebagian lagi termasuk saya, lebih cenderung menggunakan target CPA atau Maximize Conversion atau bidding yang memang fokusnya di conversion, yang kita kenal sebagai Smart Bidding. Jika memang goal dari campaign tersebut adalah conversion.

Jadi, tidak peduli lagi dengan audience yang kita targetkan walaupun memang sudah hot audience-nya karena memang tidak kita expand targeting dan memang hanya menargetkan orang-orang yang sudah mengunjungi website kita.

Tapi, ketika kita lihat kebetulan di sini ada satu studi kasus yang saya kerjakan.

(Perhatikan video menit ke 1:12)

Jadi, base campaign-nya ini adalah campaign yang sebelumnya memang sudah berjalan. Yaitu campaign remarketing yang menggunakan target CPM. Kemudian saya handle campaign-nya dan saya coba tes dengan menggunakan target CPA. Nah, jadi bisa kita lihat nih perbedaan hasilnya.

Sebenarnya mereka itu menganggap dengan target CPM itu, akan mendapatkan impression yang optimal karena tugasnya hanya untuk reach. Jadi, bagaimana iklan ini dengan budget sekian bisa menjangkau semua target audience semaksimal mungkin? CPM-nya bisa murah dan tidak harus memaksa sistem untuk memfilter lagi orang-orangnya yang mau convert.

Tapi, kenyataannya kan tidak seperti itu. Tetap saja ketika walaupun audience-nya memang sudah sangat tertarget apalagi remarketing list yang kita gunakan sebagai audience-nya, itu tetap saja sistem butuh tahu sebenarnya goal kita itu apa? Apakah hanya sekedar reach dan impression atau brand awareness? Atau memang ke conversion?

Jadi, ketika kita test campaign ini dengan experiment, hasilnya seperti ini yang saya dapatkan. Dapat dilihat, dari cost-nya sebenarnya tidak berbeda jauh. Dan untuk spending-nya itu mirip-mirip saja. Bahkan, yang trial ini lebih sedikit ketimbang yang base. Jadi untuk yang base, spending-nya justru terlihat lebih bagus. Di sini kita bisa lihat difference.

Kalau dilihat impression-nya, ya memang lebih bagus, lebih menang. Karena base-nya ini pakai yang target CPM ya. Impression-nya menang, jadi dia bisa lebih menjangkau orang-orang yang ditargetkan audience-nya. Sementara audience-nya ini sama kan ya orang-orang yang memang sudah hot sebenarnya.

Kliknya di sini lihat nih responnya sudah beda. Jadi, dari sisi CTR-nya pun lebih besar ini. Karena impression-nya ini besar tapi yang klik lebih sedikit daripada yang trial. Dari sini respon audience-nya sudah beda. Artinya, yang base campaign ini memang fokusnya di impression. CPM itu fokusnya di:

Tapi, kalau bicara soal kualitas traffic yang didapatkan, ini berbeda. Di sini pembuktiannya. Sehingga ke sininya juga udah beda nih. Lihat CPC-nya. Ini malah lebih mahal. Dan yang palimg benar-benar sangat membedakan di sini. Ini beda jauh banget. Bayangkan saja 4 : 110 konversinya.

Jadi, bicara soal bidding strategy ini semakin ke sini menurut saya semakin smart si sistemnya Google-nya. Semakin paham arahnya mau dibawa kemana. Kalau saya bilang bidding strategy itu mesin utama dari Google Ads itu sendiri.

Kita mau fokus kemana nih campaign-nya? Jadi kalau misalnya kita goal-nya Leads, Sales, Conversion kita sudah tidak menggunakan lagi yang namanya Maximize Click. Dulu sepertinya gitu ya, dulu sepertinya banyak termasuk saya juga masih menggunakan Maximize Click di awal.

Kalau sekarang sih bisa dibilang engga ya, jadi tidak menggunakan lagi Maximize Click untuk goal conversion. Jadi, lebih memilih manual CPC dicentang enhance-nya. Kenapa? Karena enhance CPC itu ada fokus ke conversion walaupun bidding-nya itu masih di level klik.

Jadi, setingkat di bawah target CPA dan Maximize Conversion, tapi buat saya itu setingkat di atas dari Maximize Click. Ini beda cerita kalau memang goal-nya ke traffic, ke CPC, ke click. Nah, mungkin Maximize Click lebih unggul.

Sama halnya dengan yang ini. Target CPM fokusnya ya bagaimana bisa menyampaikan iklan dengan impression yang maksimal dan kalau hitung biaya CPM-nya harusnya lebih murah.

Tapi kan ini konteksnya berbeda. Kita tidak lagi melihat cost/mile-nya. Kita juga percuma dapat impression yang tinggi tapi goal utamanya tidak tercapai.

Jadi, perbedaanya sangat besar. Kalau udah sangat jauh seperti ini, sebenarnya tidak perlu menunggu waktu sampai 2 minggu atau lebih sebenarnya bisa. Ini kan sekitar 1 mingguan ya ini sebenarnya bisa langsung apply experiment. Karena ini kan datanya udah jauh banget. Kita bisa lihat di sini difference-nya juga.

Oke seperti itu penjelasan di video kali ini. Mudah-mudahan bermanfaat. Jangan lupa subscribe, like dan juga share buat teman-teman lainnya. Thank you, semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *