Video Transcript:

Di video kali ini saya ingin membahas tentang duplicate keyword atau kata kunci yang duplikat. Sebelum kita bahas lebih jauh mengenai duplicate keyword, saya mau persamakan persepsi dulu “apa definisi dari duplicate keyword dan apa yang tidak termasuk duplicate keyword?”.

Untuk menjawab pertanyaan itu, saya mau kasih gambaran dulu untuk teman-teman skenarionya seperti apa. Misalnya, di sini saya punya 2 campaign. Katakanlah di sini ada :

Campaign 1:

Campaign 2:

3 kondisi yang tidak dikatakan sebagai duplicate keyword

Jika kedua campaign ini menargetkan audiens yang sama, misalnya target lokasinya sama dan segala macamnya sama targetingnya, maka keempat keyword ini akan saling berkompetisi untuk menjadi keyword yang akan mentrigger iklan.

Jadi, ketika ada orang yang mengetikkan “kamera sony“, sistem ini bukan hanya melihat dari 1 campaign saja atau bahkan bukan melihat hanya dari 1 ad group saja. Tapi, dia akan melihat semua campaign yang ada di akun kita. Jadi, kalau ada keyword yang sama maka dia akan berkompetisi.

1. Tidak Menargetkan Audiens yang Sama

Dengan kondisi seperti ini, harusnya kita hanya menggunakan 1 keyword saja. Jadi, sebaiknya jangan ada multiple atau duplicate keyword walaupun di dalam campaign yang berbeda. Kecuali tidak overlapping, maksudnya tidak menargetkan audiens yang sama.

Misalnya campaign 1 khusus untuk orang Jakarta dan campaign ke 2 khusus orang Surabaya, itu tidak akan overlapping. Jadi, ga masalah kalau kondisinya seperti itu.

Sekarang saya mau coba perjelas lagi kondisi seperti apa saja yang tidak dikatakan sebagai duplicate keyword atau kata kunci duplikat. Tadi saya sudah jelaskan yang 1 ya. Kalau kondisinya kedua campaign ini tidak menargetkan audiens yang sama, contohnya beda lokasi. Itu tidak akan overlapping dan tidak masalah walaupun keywordnya sama.

Tapi, tetap saja di campaign 1 tidak boleh. Walaupun tadi untuk across campaignnya aman karena beda lokasi, tapi di sini juga tidak boleh ada 2 keyword yang sama. Jadi masalahnya ada pada 1 campaign itu sendiri.

2. Menggunakan Match Type yang Berbeda

Kemudian yang kedua, beda match type. Contohnya, di ad group 1 (campaign 1) ini menggunakan broad match modifier sementara di ad group 2 pakainya phrase. Kalau seperti ini sebenarnya tidak masalah. Bahkan, walaupun keywordnya sama.

Misalnya yang phrase ini adalah kamera sony yang ada di dalam ad group yang sama, itu juga tidak masalah. Tidak dikatakan sebagai duplicate keyword. Begitulah yang kedua.

3. Memiliki Campaign Type yang Berbeda

Lalu yang ketiga adalah jika campaign type-nya berbeda. Pada bagian search sudah jelas ya, search campaign itu penargetan utamanya berdasarkan keywrod. Tapi, untuk display campaign kita juga bisa menargetkan berdasarkan keyword. Kalau misalnya keyword yang kita targetkan di search campaign juga kita gunakan di display, tidak akan dianggap sebagai duplicate keyword. Karena tidak akan bersaing. Proses auctionnya berbeda.

Jadi, ada 3 kondisi yang tidak dikatakan sebagai duplicate keyword.

Di sini saya juga sudah siapkan ada 4 campaign. Kalau kita lihat di sini, ada display campaign dan di sini ada search campaign. Dan kalau kita lihat lokasinya di sini ada kota Jakarta untuk penargetan lokasinya.

Dan campaign type-nya berbeda. Yang ini display yang yang satu lagi adalah search. Berarti kedua campaign ini tidak akan overlapping. Dan kalau pun menggunakan keyword yang sama dalam penargetannya, itu tidak akan menjadi masalah. Tidak dianggap sebagai duplicate keyword.

Jika kita lihat yang lain juga, di sini ada canon sama keyword di dalamnya. Tapi yang ini lokasinya Jakarta, yang satu lagi Surabaya. Kedua campaign ini tidak akan overlapping karena lokasinya saja sudah berbeda.

Yang menjadi masalah adalah, ketika campaign yang All Brands (Search), lokasi Jakarta ini ketemu dengan campaing Canon yang lokasi Jakarta juga. Kalau kita memasang campaign All Brands Indonesia lalu bertemu dengan Canon lokasi Surabaya, tentu akan masalah karena cakupannya luas.

Berarti ada 2 campaign yang punya kemungkinan saling komplit keywordnya. Antara yang All Brands dan Canon karena sama lokasinya dan di sini ada keyword “kamera” di sini juga khusus yang Nikon juga ada di sini.

Cara Menemukan Duplicate Keyword di Google Ads

Sekarang kita lihat apakah ada keyword yang duplicate antara kedua campaign ini. Caranya adalah:

1. Masuk ke menu Tools
2. Find duplicate keywords
3. Pilih campaign mana yang ingin dilihat duplicate keywordnya pada bagian di sebelah kiri. (dalam hal ini saya memilih yang All Brand)

4. Pada bagian kanan pilih kondisi yang cocok.

Keterangan:

Word Order

Tapi menurut saya, yang sebenarnya yang dibolak-balik (kedua) juga bisa saja mentrigger iklan yang sama. Sistem akan paham juga walaupun kita mengetikkan menggunakan keyword ini. Dalam hal ini saya memilih yang kedua (any word order). Tapi, kalau teman-teman misalnya mau memilih yang pertama (strict word order) tidak apa-apa. Karena tidak ada aturan baku harus seperti apa.

Match Type

Menurut saya harusnya yang pertama, kalau match type-nya berbeda harusnya tidak dianggap sebagai duplicate keyword.

Location of Duplicates

Dalam hal ini ada 2 campaign, maka saya akan memilih yang Across Selected Campaigns.

Optional Hide Duplicate

Ini terserah. Misalnya kalau menurut teman-teman kita sudah tidak ingin peduli lagi dengan kata kunci yang berada dalam campaign yang sudah dihapus, berhenti atau pause, ini bisa di uncheck. Tapi, kalau mau lihat semuanya ini ga usah dicek.

5. Kalau sudah kita tentukan campaign atau ad group mana yang kita lihat duplicate keyword-nya, klik tombol Find duplicate keywords.

Di sini kita harus pilih lagi, 2 campaign yang tadi duplikat. Kita select. Di bagian tengah akan kelihatan detail mengenai kata kunci yang duplikat. Dan kalau kita klik tombol oranye yang ada di atasnya (Exit duplicate mode), dia akan menutup tampilan kata kunci yang duplikat.

Pada tampilan ini akan muncul list sesuai dengan yang kita pilih sebelumnya. Jadi, kita bisa melihat kata kunci yang duplikat. Ini sebenarnya urutannya berbeda karena tadi saya memilih yang keyword mana pun yang urutannya berbeda dia tetap dianggap duplikat.

Misalnya kata kunci 1 dan kata kunci 2 sama, hanya bolak-balik saja berada dalam campaign yang sama. Kita juga bisa melihat ada campaign yang sama dan memiliki ad group yang berbeda. Dan dalam kondisi yang lainnya juga. Jadi, dengan kita melihat seperti ini, kita tinggal menentukan mana yang harus kita pause dan mana yang harus kita biarkan keyword itu berjalan.

Sekarang yang menjadi masalah adalah teman-teman harus memilih dan membiarkan 1 keyword. Ini kebetulan hanya 1 pasang per keyword. Bisa saja ada yang banyak duplikatnya dalam across campaign. Tentu saja, ada banyak tidak hanya 2 kata kunci saja.

Jika begitu keadaannya, kita harus bisa memilih mana yang harus dipertahankan, mana yang harus kita hapus atau pause. Yang terpenting adalah teman-teman harus memahami GOAL-nya masing-masing campaign. Jadi, kita tidak hanya asal dalam memilih kata kunci yang akan di-pause. Tapi, harus ada matriks yang dilihat berdasarkan apa kita pause keyword tersebut.

Setiap GOAL atau tujuan dari campain pasti bisa berbeda-beda. Kalau misalnya ada yang campaignnya itu mengejar CPC yang ingin murah saja atau kliknya banyak, berarti kita harus melihat dari keyword-keyword ini mana yang kliknya apaling banyak atau kliknya yang paling murah.

Cara Melihat dan Menampilkan Matriks

Untuk melihat matriksnya, geser ke sebelah kanan. Dan untuk memunculkan matriksnya, bisa klik pada icon yang berada di sebelah kiri kolom search. Nanti ada banyak matriks yang tidak bisa kita lihat pada table list. Misalnya CPC. Di sini secara default-nya tidak ada. Yang ada hanya Max CPC.

Kalau kita tidak dapat menemukan matriks yang diinginkan, bisa lakukan:

  1. Klik Views Statistics > Get Statistics.
  2. Di bagian select campaign and ad group, kita pastikan lagi memilih 2 campaign yang tadi.
  3. Klik Date Range. (Di sini saya memilih Last 30 Days, karena campaignnya sudah berjalan selama sebulan.
  4. Di bagian Select Stats pilih Performance.
  5. Pilih Clicks, CPC atau matriks lainnya. (Sesuaikan dengan GOAL campaignnya itu apa)
  6. Klik tombol OK.

Setelah itu, data akan muncul lagi dengan menambahkan beberapa dari matriks yang sudah dipilih. Dan kita bisa mengurutkan datanya berdasarkan matriks yang tertinggi dengan mengklik judul matriknya. Misalnya CPC.

Seperti itulah bagaimana kita bisa menemukan duplicate keyword dan kita bisa bersihkan campaignnya menjadi semakin rapi, strukturnya juga menjadi lebih spesifik.

Mudah-mudahan performance hasil akhirnya juga menjadi semakin bagus. Sekian materi ini. Semoga bermanfaat.

Transcript ini ditulis oleh Aulia, jika terdapat ketidaksesuaian antara video dan transcript, beritahu kami pada kolom komentar. Terima kasih.

Baca juga...