CTR atau Click-Through Rate adalah salah satu metrik yang sangat penting di Google Ads. CTR merupakan rasio antara jumlah orang yang mengklik iklan dengan jumlah tayangan atau impresi yang diterima iklan tersebut.

CTR dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

ctr formula

CTR digunakan sebagai indikator yang dapat memberikan gambaran seberapa relevan dan menarik sebuah iklan bagi audiens.

Semakin tinggi CTR, maka semakin bagus, yang penting nilai rasionya masih masuk akal dan tidak anomali.

Semakin banyak klik yang diterima iklan maka nilai CTRnya akan semakin valid. Artinya walaupun CTRnya 50% tapi jika kliknya baru dapat 10 maka itu masih terlalu dini untuk dikatakan bagus.

CTR yang tinggi juga dapat membantu meningkatkan posisi iklan dan mengurangi biaya per klik (CPC).

Metrik CTR dapat dilihat pada tabel laporan Google ads seperti berikut ini:

metrik CTR Google ads

Ada 2 faktor utama dalam meningkatkan CTR yaitu relevansi dan visibilitas. Relevansi adalah kesesuaian antara teks iklan dengan kata kunci atau kueri yang orang ketikan di Google. Sedangkan visibilitas adalah kondisi dimana iklan mudah dilihat dan menarik perhatian target audience.

Relevansi

1. Menulis teks iklan yang sesuai dengan kata kunci

Jadikan kata kunci sebagai bagian dari teks iklan terutama pada bagian headline & description. Saya juga sangat menyarankan untuk menggunakan fitur dynamic keyword insertion.

2. Menulis teks iklan yang sesuai dengan target audience

Poin ini lebih berkaitan dengan ilmu copywriting. Teks iklan yang kamu tulis harusnya sesuai dengan kondisi target audiens sehingga diharapkan mampu mempengaruhi emosi mereka agar mau mengklik iklannya.

Visibilitas

1. Memaksimalkan batas karakter yang tersedia

Semakin banyak karakter yang bisa ditampilkan dalam iklan maka semakin baik visibilitasnya. Manfaatkan semaksimal mungkin batas karakter yang tersedia. Misalnya 30 karakter untuk setiap headline dan 90 karakter untuk setiap description.

2. Menggunakan Asset (dulu namanya Extensions)

Asset juga akan mempengaruhi visibilitas iklan. Semakin banyak asset yang bisa ditampilkan maka iklan akan semakin menonjol. Utamakan menggunakan asset yang sesuai dengan produk atau penawaranmu. Saat ini sudah lebih dari 10 jenis asset yang bisa kamu gunakan.

3. Menyisipkan Call-to-action

Call to action adalah sebuah ajakan yang ditujukan kepada orang yang melihat iklanmu. Seperti: Belanja sekarang!, Cek website kami sekarang!, dll. CTA ini bisa kamu sisipkan di akhir description.

4. Menggunakan simbol yang masih diizinkan (% atau ?)

Dengan menggunakan simbol membuat iklan kamu terlihat lebih beda dari iklan lainnya. Sebagai contoh, headline: Baju Kaos 17 Agustus Diskon 77% menggunakan simbol persen.

5. Menggunakan format title case

Format title case maksudnya menggunakan penulisan dengan huruf besar pada huruf pertama di setiap kata. Saya selalu menggunakan fitur convert case pada tool keyword mixer.

6. Posisi iklan

Posisi iklan tentu saja akan mempengaruhi visibilitas iklan. Dengan munculnya iklan pada posisi atas di hasil pencarian maka iklan tersebut akan sangat mudah untuk dilihat.

Posisi iklan ditentukan oleh formula yang disebut ad rank yang memberikan skor pada iklan berdasarkan nilai bid, kualitas iklan dan landing page, ad rank thresholds, search term, dan dampak yang diharapkan dari asset serta format iklan lainnya.

Penjelasan dalam video terkait tips optimasi CTR:

F.A.Q terkait CTR

Q: Mengapa CTR itu penting?

A: CTR adalah indikator yang memberikan gambaran seberapa menarik iklan tersebut saat tayang di depan audiens. CTR yang tinggi biasanya menunjukkan bahwa iklan tersebut sudah relevan dan menarik. CTR yang bagus juga dapat meningkatkan posisi iklan dan mengurangi biaya per klik.

Q: Bagaimana cara meningkatkan CTR?

A: Meningkatkan CTR dapat dilakukan dengan cara membuat iklan yang relevan dan menarik, menggunakan kata kunci yang tepat, struktur campaign yang spesifik, menargetkan audiens yang tepat, dan mengoptimalkan ad strength.

Q: Apakah CTR tinggi sudah otomatis akan memberikan conversion yang bagus?

A: CTR merupakan indikator awal yang erat kaitannya dengan performa iklan. Jika objective kamu adalah conversion, maka metrik yang terkait conversion yang paling penting kamu pantau. Dengan kata lain, apalah artinya CTR yang tinggi jika conversionmu rendah. Hati-hati juga dengan CTR yang terlalu tinggi dan tidak masuk akal, khawatir itu terjadi karena anomali. Cari tahu sumbernya dan lakukan investigasi terkait penyebabnya.

Q: Apa hubungan CTR dengan CPC?

A: CTR yang tinggi biasanya dapat menurunkan harga CPC, karena Google menganggap iklan kamu lebih relevan dan memberi peringkat lebih tinggi pada proses auction.

Q: Bagaimana cara mengukur CTR?

A: Kamu dapat melihat langsung nilai CTR pada tabel laporan yang ada di dalam Google Ads. Beda halnya dengan CVR atau conversion rate, dimana kamu harus set up conversion tracking dulu agar dapat memunculkan datanya.

Q: Berapa persen nilai CTR yang sehat?

A: Patokan nilai CTR bisa bervariasi tergantung pada industri dan kata kunci yang ditargetkan. Sebagai referensi saja, CTR dari search ads harusnya bisa mencapai 10% ke atas dan CTR dari jenis campaign selain search umumnya mencapai 1% hingga 3%.

Baca juga...